Retret Kepemimpinan Strategis: Inovasi Visioner BKD Provinsi NTT untuk Mewujudkan Birokrasi yang Satu Arah

Oleh: Dr. Frans Sales, S.Pd., MM
Kabid. Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora NTT

Kupang,nwartapedia.com  —  Dalam sejarah pemerintahan daerah, tidak banyak yang berani mengambil langkah berani dan inovatif dalam membina karakter dan kompetensi kepemimpinan birokrasi secara menyeluruh.

Namun, Pemerintah Provinsi NTT di bawah kepemimpinan Gubernur Melkiades Laka Lena dan Wakil Gubernur Jhoni Asadoma telah mematahkan kebekuan itu.

Melalui program Retret Kepemimpinan Strategis yang dijalankan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi NTT, arah baru telah ditetapkan.

Ini bukan hanya inovasi administratif, melainkan sebuah gerakan transformasi budaya kerja birokrasi yang berani, progresif, dan menyentuh jantung persoalan: ketidaksamaan cara pandang dalam melayani rakyat.

Retret: Momentum Menyamakan Frekuensi Birokrasi

Retret, dalam makna dasarnya, adalah penarikan diri dari hiruk-pikuk rutinitas demi meresapi kembali nilai, arah, dan tujuan.

Retret bukan pelarian. Justru sebaliknya, ia adalah penyusunan ulang kompas moral dan mental para pemimpin yang mengemban amanah publik.

Dengan melibatkan lebih dari 600 pejabat struktural eselon II, III, dan IV dalam dua gelombang (27 September dan 8 Oktober 2025), Retret Kepemimpinan Strategis ini menunjukkan bahwa pembinaan aparatur sipil negara tidak cukup hanya lewat pelatihan teknis.

Dibutuhkan proses pendalaman nilai-nilai kepemimpinan, penguatan integritas, dan penyelarasan visi secara menyeluruh.

Dari Retret ke Reformasi Birokrasi

Selama ini, reformasi birokrasi sering hanya berhenti pada tataran dokumen atau indikator. Namun, melalui retret ini, Pemprov NTT menunjukkan bahwa reformasi birokrasi yang sejati dimulai dari dalam dari cara berpikir, cara bersikap, dan cara memaknai jabatan sebagai pelayanan.

Retret menjadi ruang aman untuk melakukan refleksi bersama, menyusun strategi lintas perangkat daerah, serta membangun kesepahaman utuh terhadap visi-misi Melki-Jhoni 2025–2030, yaitu Mewujudkan NTT yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Berkelanjutan.

Provinsi Pertama, Langkah Pionir

Yang membanggakan, NTT menjadi provinsi pertama di Indonesia yang mengadopsi pendekatan retret kepemimpinan pejabat struktural, setelah sebelumnya dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming terhadap jajaran menteri Kabinet Merah Putih.

Hal ini menunjukkan bahwa NTT bukan hanya mengikuti arus perubahan nasional, tetapi berani menjadi pelopor inovasi di tingkat daerah.

Ini adalah sinyal bahwa pemerintah daerah mampu menyesuaikan diri dengan standar tinggi kepemimpinan nasional — bahkan menginspirasi provinsi lain.

Materi Strategis, Evaluasi Memuaskan

Kegiatan retret ini diperkaya dengan materi kepemimpinan strategis dari berbagai institusi kredibel, termasuk Kementerian Dalam Negeri, BPSDMD Provinsi Bali, Universitas Pertahanan (Unhan) Ben Mboy, Inspektorat, serta jajaran TNI dari Yonif 744 Atambua.

Hasil evaluasi oleh Universitas Pertahanan Ben Mboy pun menunjukkan nilai “sangat baik dan memuaskan”.

Ini mengonfirmasi bahwa pelaksanaan program tidak hanya simbolik, tetapi berkualitas dan tepat sasaran.

Penutup: Jangan Biarkan Retret Menjadi Sekadar Seremoni

Retret akan kehilangan maknanya jika tidak diikuti oleh implementasi nyata di lapangan. Oleh karena itu, penandatanganan komitmen bersama para pejabat struktural di akhir kegiatan merupakan langkah penting, namun bukan satu-satunya.

Kini, tantangan sesungguhnya justru baru dimulai. Apakah visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur bisa benar-benar dijalankan oleh seluruh ASN dengan semangat yang sama? Apakah kesepahaman yang dicapai selama retret bisa diinternalisasi hingga tingkat staf?

Jika ya, maka Retret Kepemimpinan Strategis ini akan tercatat sebagai tonggak sejarah baru birokrasi NTT — bukan hanya sebagai program, tetapi sebagai gerakan perubahan mentalitas pemerintahan yang sesungguhnya.

Ayo Bangun NTT!

Semangat besar sudah dinyalakan oleh Gubernur Melkiades Laka Lena dan Wakil Gubernur Jhoni Asadoma. Saatnya seluruh komponen pemerintahan dan masyarakat bergerak bersama.

Mari kita dukung bersama agar NTT benar-benar menjadi provinsi yang maju, sehat, cerdas, dan sejahtera secara berkelanjutan. Karena reformasi birokrasi bukan hanya urusan pemerintah, tapi juga harapan seluruh rakyat.

Tagline: Ayo Bangun NTT  ***

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow by Email
YouTube
Telegram
Instagram
Tiktok
WhatsApp